Transformasi digital di sektor kesehatan telah mendorong adopsi Rekam Medik Elektronik (RME) atau Electronic Medical Record (EMR) sebagai standar baru dalam pengelolaan data pasien. Implementasi RME tidak hanya sebatas digitalisasi rekam medis, namun juga menuntut pengelolaan data yang efektif dan efisien. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan data RME adalah pengkodingan medis, khususnya dalam konteks klaim BPJS Kesehatan yang menggunakan sistem INA-CBGs.

Sistem INA-CBGs merupakan sistem pembayaran klaim yang mengacu pada kelompok diagnosis terkait (DRG). Akurasi pengkodingan INA-CBGs sangat krusial karena akan berdampak langsung pada besaran klaim yang diterima rumah sakit. Di sisi lain, RME menyediakan data yang komprehensif dan terstruktur yang dapat mendukung proses pengkodingan yang lebih akurat dan efisien.

Namun, implementasi RME dan optimalisasi pengkodingan INA-CBGs seringkali menghadapi berbagai tantangan. Di antaranya adalah kurangnya pemahaman tenaga kesehatan mengenai terminologi medis dan pengkodean, keterbatasan sumber daya manusia, serta kurangnya integrasi antara sistem RME dengan sistem informasi lainnya. Untuk itu kami Media Edukasi Otonomi Daerah bekerja sama dengan para narasumber ahli dari praktisi dan atau akademisi akan mengadakan Bimbingan Teknis dengan agenda jadwal sebagai berikut: